20.1.10

Tips merawat lukisan (3)

Kapanlagi.com - Museum Basoeki Abdullah memiliki cara tersendiri untuk merawat sejumlah lukisan karya pelukis kenamaan itu, yaitu dengan menggunakan roti tawar.

Kepala bagian perawatan Museum 'Basoeki Abdullah', Arif Rahman, di Jakarta, mengatakan, semua lukisan yang menggunakan cat minyak, yang ada di museum itu dirawat dengan menggunakan roti tawar.

"Roti tawar ini digunakan untuk menyerap debu yang menempel," kata dia, sambil mengusap sebuah lukisan terakhir Basoeki Abdullah yang berjudul 'dari goresan Ibu Tien Soeharto'.

Menurut dia, cara penggunaan roti tawar untuk membersihkan debu di lukisan itu berbeda dengan lap kain halus atau kuas lembut.

"Roti tawar dipegang, kemudian dijalankan di permukaan lukisan. Tidak boleh ditekan, jadi cuma antara menempel dan tidak, nanti debu yang ada akan terserap," katanya menjelaskan.

Setelah seluruh permukaan lukisan diusap dengan roti tawar sampai bersih, proses berikutnya adalah mengoleskan cairan kimia khusus untuk melindungi warna lukisan agar tidak pudar.

Arif mengaku tidak tahu apakah perawatan lukisan seperti itu lazim dilakukan para kolektor lukisan maupun pelukis.

"Saya tidak berani mengatakan apakah ini cara yang terbaik atau tidak, karena ini hanya mengikuti kebiasaan almarhum dalam memelihara lukisan-lukisannya," kata dia.

Menurut Arif, semua lukisan cat minyak yang dirawat seperti itu, hingga kini masih dalam kondisi baik, bahkan tidak mengalami perubahan warna yang signifikan.

"Warna lukisan kelihatan aslinya, tidak ada yang rusak," kata dia sambil menyentuh lukisan pemandangan karya pelukis kelahiran Solo 27 Januari 1915 itu.

Sementara itu, menurut Edi Tompel, seorang pelukis di kawasan Gedung Kesenian Jakarta, perawatan dengan roti tawar memang unik karena tidak biasa dilakukan oleh pelukis.

"Meskipun setiap pelukis memiliki cara sendiri, tapi biasanya tidak aneh-aneh. Paling pakai vernis untuk melindungi lukisan," katanya.

Pelukis yang juga melayani perawatan dan perbaikan lukisan tua itu mengatakan, perawatan lukisan biasanya melihat kualitas kanvas dan menggunakan zat kimia.

"Kanvas dari belakang kita lapisi larutan kimia tertentu, biar tidak rapuh, karena semakin tua lukisan, kanvasnya makin rapuh," katanya.

Selain melindungi kanvas, menurut dia, langkah berikutnya adalah melindungi lukisannya agar tidak pecah atau pudar warnanya. "Ada beberapa pilihan larutan kimia untuk melindungi lukisan, masing-masing pelukis memiliki pilihan sendiri," katanya.

Sebenarnya perawatan lukisan juga tergantung bahan lukisan yang akan dirawat dan tempat penyimpanannya, kata laki-laki ayah dua anak ini. "Kalau lukisan pak Bas kan sudah tua dan disimpan di ruangan ber-AC jadi perlu perawatan khusus," katanya. (*/bun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar